Kamis, 23 Januari 2025

INI DIAN BAHAN ALAMAI PENGGANTI PUPUK KIMIA NPK, TSP, KCL

BAHAN NPK PUPUK ORGANIK


NITROGEN (N )

1.Hijaun (Jerami hijau dll)

2.Sisa tanaman Kacang²an.

3.Tumbuhan hidup di air

4.Kohe Ayam

5.Urine ternak

6.Daun kelor

7.Limbah sayur rumah tangga


PHOSPOR (P)

1.Tulang hewan

2.Bungkil kelapa

3.Bongol pisang

4.Serasah bambu (Daun terurai)

5.Kohe kelelawar


KALIUM (K)

1.Buah pisang

2.Buah pepaya

3.Buah naga

4.Buah alpukat

5.Umbi²an

6.Kompos jerami

7.Abu (kayu/jerami/sekam)

8.Sabut kelapa


N = Tengah (Vegetatif/Pertumbuhan)

P = Bawah (Akar)

K = Atas (Generatif/ Pembuahan)


Untuk Vegetatif/Pertumbuhan unsur

Nitrogen (N ) dan Phospor (P) Tinggi, sedangkan Kalium (K) rendah.


Untuk Generatif/Pembuahan unsur

Nitrogen (N ) rendah, sedangkan

Phospor (P) dan Kalium (K) Tinggi.

Sumber: https://youtu.be/R8YHWlmDswY?si=XCG4CpNQCPbvqWit 

Jumat, 03 Januari 2025

Fungsi produksi frontier stokastik (Stochastic Frontier Production Function)

Fungsi produksi frontier stokastik (Stochastic Frontier Production Function) adalah metode analisis ekonomi yang digunakan untuk mengukur efisiensi teknis dan produktivitas suatu perusahaan atau unit produksi. Metode ini mempertimbangkan adanya ketidakpastian atau variasi stokastik (acak) dalam proses produksi, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor luar seperti kondisi cuaca, gangguan mekanis, atau ketidakpastian pasar.

Komponen Utama dari Fungsi Produksi Frontier Stokastik:

  1. Frontier Produksi: Ini adalah batas teoretis maksimum output yang bisa dihasilkan oleh perusahaan dengan menggunakan kombinasi input tertentu dalam kondisi efisiensi maksimal. Frontier ini mencerminkan teknologi terbaik yang tersedia.
  2. Term Eror Stokastik (V): Ini adalah komponen acak yang mencerminkan variasi stokastik dalam produksi yang berada di luar kendali perusahaan. Term ini biasanya diasumsikan berdistribusi normal dengan rata-rata nol.
  3. Term Ketidak-efisiensian (U): Ini adalah komponen yang mencerminkan inefisiensi teknis dalam produksi, yaitu perbedaan antara output yang sebenarnya dihasilkan oleh perusahaan dan output maksimal yang bisa dihasilkan (seperti yang ditunjukkan oleh frontier produksi). Term ini biasanya diasumsikan berdistribusi asimetris, misalnya distribusi setengah normal atau distribusi eksponensial.

Selasa, 26 November 2024

DISCLAIMER CHANNEL YOUTUBE SAYA TELAH DI BAJAK

PENGUMUMAN 

DISCLAIMER BAHWA CHANNEL YOUTUBE SAYA TELAH DIBAJAK SEJAK 19 NOV 2024, SEGALA ISI VIDEO TERUTAMA VIDEO TERBARU TENTANG  HAL-HAL YANG BERTENTANGAN DLL, CHEAT GAME DSB BUKAN SAYA YANG MEMBUATNYA.

 isi channel video berubah sbb:



HAL-HAL LAIN JIKA SUDAH NORMAL KEMBALI AKAN SAYA UMUMKAN DI BLOG INI

TERIMAKASIH

Dan per tanggal 27 Nov 2024 habis Isya' channel youtube saya telah kembali lagi.

Saya ucapkan banyak terimakasih kepada @TeamYoutube atas bantuannya. dan mas Ahmad Faqih di sini: https://youtu.be/w2CD1rTLN-M?feature=shared

Tools pendukung:

1. cek IP kita https://www.whatismyip.com/

2. cek ID youtube kita, krn blm sempat cek pakai ini

    https://commentpicker.com/youtube-channel-id.php  

Alhamdulillah semoga aman.

Selasa, 20 Agustus 2024

Logo Guru.Technosains.com Versi AI

 To design a logo for guru.technosains.com, focusing on a glowing effect, I'll create a concept that reflects a modern, tech-savvy vibe with a touch of sophistication. Here's what I envision:

Concept:

  • Text: "guru.technosains.com" in sleek, modern typography.
  • Glow Effect: A subtle neon or LED glow around the text, emphasizing the tech-forward nature of the brand.
  • Color Scheme: A dark background (midnight blue or black) with glowing cyan or electric blue text to create contrast.
  • Symbol/Icon: Perhaps an abstract, futuristic shape or a tech-related icon (like a circuit or a light bulb) subtly integrated with the text, also glowing slightly.
  • Style: Minimalist, clean, with a focus on the glowing effect to make the logo stand out, especially in digital spaces.


Contoh fungsi LMS pada koding Matlab

Berikut adalah fungsi LMS dalam bahasa pemrograman MATLAB yang memungkinkan Anda untuk mengimplementasikan algoritma Least Mean Squares (LMS). 

Fungsi ini menerima parameter learning_rate, num_weights, serta input lainnya seperti input_signal dan desired_signal.

function [weights, error_signal, output_signal] = LMS(input_signal, desired_signal, learning_rate, num_weights)
    % Fungsi LMS untuk meminimalkan kesalahan antara sinyal input dan sinyal yang diinginkan
    %
    % input_signal: Sinyal input (vektor)
    % desired_signal: Sinyal yang diinginkan (vektor)
    % learning_rate: Laju pembelajaran (skalar)
    % num_weights: Jumlah bobot yang digunakan dalam filter
    %
    % weights: Bobot yang dihasilkan oleh algoritma LMS
    % error_signal: Sinyal kesalahan yang dihasilkan selama proses pembelajaran
    % output_signal: Sinyal output yang dihasilkan oleh filter adaptif
    
    % Inisialisasi variabel
    num_samples = length(input_signal);       % Jumlah sampel dalam sinyal input
    weights = zeros(num_weights, 1);          % Inisialisasi bobot awal
    error_signal = zeros(num_samples, 1);     % Inisialisasi sinyal kesalahan
    output_signal = zeros(num_samples, 1);    % Inisialisasi sinyal output
    
    % Loop melalui sinyal input
    for n = num_weights:num_samples
        % Ambil vektor input yang sesuai dengan bobot
        x = input_signal(n:-1:n-num_weights+1);  % Sinyal input yang dilipat
        
        % Hitung sinyal output
        output_signal(n) = weights' * x;
        
        % Hitung sinyal kesalahan
        error_signal(n) = desired_signal(n) - output_signal(n);
        
        % Perbarui bobot berdasarkan sinyal kesalahan
        weights = weights + learning_rate * error_signal(n) * x;
    end
end

Penjelasan Fungsi:

  1. Parameter Input:

    • input_signal: Sinyal input ke filter adaptif.
    • desired_signal: Sinyal yang diharapkan atau sinyal target.
    • learning_rate: Laju pembelajaran (mu), yang menentukan seberapa besar pembaruan bobot dilakukan di setiap iterasi.
    • num_weights: Jumlah bobot (koefisien filter) yang digunakan dalam model.
  2. Variabel Keluaran:

    • weights: Bobot akhir setelah proses pembelajaran selesai.
    • error_signal: Sinyal kesalahan di setiap iterasi, yang menunjukkan perbedaan antara sinyal yang diinginkan dan output filter.
    • output_signal: Sinyal output yang dihasilkan oleh filter adaptif.
  3. Proses:

    • Looping dilakukan untuk setiap sampel dalam sinyal input setelah jumlah bobot tercapai.
    • Dalam setiap iterasi, sinyal input saat ini dan beberapa sampel sebelumnya digunakan untuk menghitung output filter.
    • Bobot diperbarui secara iteratif berdasarkan kesalahan yang dihitung di setiap langkah.
Contoh Penggunaan:
% Contoh sinyal input dan sinyal yang diinginkan
input_signal = randn(1000, 1);        % Sinyal input acak
desired_signal = filter([1, -0.5], 1, input_signal) + 0.1*randn(1000, 1); 
% Sinyal target

% Parameter LMS
learning_rate = 0.01;
num_weights = 4;

% Panggil fungsi LMS
[weights, error_signal, output_signal] = LMS(input_signal, desired_signal, learning_rate, num_weights);

% Plot hasil
figure;
subplot(3,1,1); plot(input_signal); title('Sinyal Input');
subplot(3,1,2); plot(desired_signal); title('Sinyal Target');
subplot(3,1,3); plot(output_signal); title('Sinyal Output oleh LMS');

Kode ini memberikan implementasi dasar dari algoritma LMS yang dapat disesuaikan lebih lanjut sesuai kebutuhan spesifik aplikasi pengendalian Anda.

ADS Article