Selasa, 09 Oktober 2018

Lingkungan Menciptakan Aroma dan Kegiatan di Dalamnya

Itu fakta dan terlihat sendiri, saat terbang menuju tujuan ke Aceh. Penerbangan dengan xxxx air dua tahap. Tahap 1 dari bandara Soekarno Hatta Cengkareng JKT ke bandara KualaNamu Medan, kalau kita amati awak kabin para pramugari terlihat Pakaiannya rok panjang  sampai kaki tetapi belahan rok membelah dari kaki sampai paha. Beda pakaiannya saat dari bandara Kuala namu ke bandara Sultan Iskanda Muda Aceh, para pramugari semuanya berjilbab dan rok yang terbelah diselamatkan dengan memakai stocking/celana panjang sampai kaki bawah.
Untuk acara tugas conference ini.

Minggu, 29 Juli 2018

Apa itu qodho dan qodar, apa bedanya

Qodho dalam bahasa umum adalah default, Qodar adalah Custom.
Atau Qodho dalam bahasa umum adalah hukum alam (sunnatullah), Qodar adalah yang dapat kita usahakan dalam domain manusia.

Contoh:
Qodho: Tempat lahir Anda di Indonesia, warna kulit, rambut kriting, oleh orang tua si A dan sebaginya itu sudah ditentukan kita tidak bisa memilih lahir di Arab, Malaysia, dsb. Kita tidak bisa memilih warna kulit putih hidung mancung, anak dari oleh Bill Gates dan semisalanya. Itu semua adalah Qodho, paket apa adanya yang kita terima dari Allah SWT, sehingga Allah tidak minta pertanggungjawaban mengapa kulit kita hitam, rambut kita keriting, dsb.
Sedangkan Qodar Allah akan minta pertanggungjawaban dari kita, karena hal tersebut adalah pilihan kita, misal: kita bisa memilih melakukan perbuatan terpuji atau terlarang. Jika kita mencuri maka Allah akan menghukum kita, jika kita berbuat baik Allah akan memberi kita pahal.

Qodar: kalau kita terlahir rambut kriting dan kita ingin yang lurus maka silahkan di rebonding biar lurus, kita diberi kewenangan untuk mengatur rambut kita yang tadinya keriting menjadi lurus. Kita anak kurang mampu dan miskin, kita masih bisa berusaha bekerja dengan keras dan cerdas sehingga akhirnya menjadi orang kaya. Kita berbuat baik itu juga kita yang menentukan, bukan orang lain. Orang lain hanya pemicu, pilihan tetap ada di kita. 

Qodar/takdir inilah yang bisa kita olah sebatas kemampuan manusia, TETAP hasil AKHIR tetap tergantung kepada ALLAH.


Contoh Lain:
Qodho Api itu sifatnya panas (hukum alam/sunnatullah) nya panas bisa membakar benda lain, tetapi dalam kasus Nabi Ibrahim di bakar api, sifat api menjadi dingin karena dikehendaki oleh ALLAH (qodhar) menjadi dingin sehingga tidak membakar Nabi Ibrahim dan menjadi selamat karenanya.


PERLU DI PERHATIKAN
Mencuri dan kelakuan buruk bukan takdir, itu adalah pilihan kita dengan konsekuensi yang akan kita dapat jika melakukan pekerjaan tersebut. Karena kita diberi AKAL oleh sang Maha Pecipta ALLAH untuk menentukan ("custom") kelakuan/amal kita. Setelah informasi semua telah kita dapat. 

Hasil ujian mendapat nilai ujian A itu harus berusaha, bukan mengandalkan takdir. Misalnya Anda sudah belajar mati-matian dan tetat dapat nilai D dan berdo'a, nah itu sudah menjadi takdir ketetapan ALLAH dan takdir itu tetap BAIK, bukan jelek. Allah tidak mendholimi mahluknya, hanya karena kita belum tahu rahasia/hikma dibalik itu semua.  



Kamis, 26 Juli 2018

Karakter Hasil Pencarian Google Search Engine

Dalam suatu penjualan barang online, jika suatu saat kita mendapat order dari daerah A maka tidak lama lagi kita juga akan mendapat order dari daerah A atau di sekitar daerah A tersebut. Itu kenyataan di lapangan membuktikan seperti itu. Pengamatan saya selama ini.

Penjelasan logis: di daerah A ada yang beli barang jualan kita, maka orang di daerah A yang telah order bisa saja cerita ke teman-temanya. Atau orang yang telah beli dari daerah si A tersebut ditanya oleh tetangga, teman, dsb belinya dimana? pastikan mengarah ke kita kan. Atau ditanya lengkengnya kok bisa berbuah padahal lengkeng tetangga tidak mau berbuah. Ini kasus saya yang sedangn jualan booster lengkeng, durian, mangga, alpokat, jeruk, nangka dan kakao.



Selasa, 08 Mei 2018

Jika Anda Punya Tabungan Begitu Banyak, Bagaimana Rasanya

Bagaimana rasanya? pasti terasa aman, perasaan hidup enteng, plong...

Pernah suatu saat entah dalam periode yang begitu singkat 5-6 bulan tahu-tahu rekening tabungan  kok bisa nyampai mendekati 100 juta. Itu hasil jualan, penerimaan lain dan sedikit menyisihkan uang untuk ditabung. Dan rasanya dengan jumlah tabungan itu seperti terasa aman, di awal tulisan, ada garansi jika suatu saat membutuhkan pasti sudah ada. 

Tetapi saat ada keperluan untuk keungan misal musim pendaftaran sekolah anak dan keperluan lain, dana itu dalam cepat sekali menjadi berkurang kisaran lima-an juta. 

Bagaimana rasanya ? backup dana kembali ke nilai awal....saldo terendah, disinilah ingat postingan artikel sebelumnya. Bahwa kepasrahan kepada Allah atas rizki itu hukumnya harus total setelah kita berusaha, pasrahkan kepada Allaw SWT dan pasti Allah akan memberi jalan untuk mencukupi keperluan kita. Sebagaimana burung keluar pagi  dalam keadaan perut kosong dan sore pulang sudah dalam keadaan kenyang, asalkan berusaha dahulu.




Kamis, 05 April 2018

Baru Nyadar

Cita cita setiap mahasiswa setelah kuliah adalah bekerja mencari penghidupan. Dahulu kala saat itu posisi dari pada teman teman yang mau lulus sudah mempunyai gambaran akan bekerja dimana karena mereka rata rata sudah punya teman, saudara, orang tua yang akan memasukkan di perusahaan/kantor tertentu untuk bekerja. Jadi mereka sudah punya backing dijamin pasti akan mendapat pekerjaan. Lain soal model seperti ini sah-sah saja, asal sesuai dengan proporsi dan profesional yang dipunyai.  "Backing-an" itu yang membuat orang lain yang tidak punya teman, saudara,dll untuk dapat memasukkan dalam pekerjaan membuat galau. 

Dan itu ternyata baru disadari setelah lama bekerja, hasil usaha dari kerja mandiri tanpa usaha koneksi teman, saudara, dll. Bahwa kita mempunyai "backing" paling berkuasa yaitu yang mempunyai alam dan seisinya ini. Jadi apapun koneksi yang dipunyai temanmu, kamu lebih punya teman koneksi yang paling berkuasa. Menghadaplah dan memohonlah.