Rabu, 29 Juli 2015

Tips Aneh dari Pemudik Motor dari Jakarta

Mudik tahun ini teringat tips aneh dari pemudik motor (biker) dari Jakarta yang rata-rata mudik ke Jawa, coba bayangkan berapa jam harus duduk di sadel motor. Tips aneh itu adalah pada saat naik sepeda motor tidak usah pakai daleman. Jadi gunakan saja celana panjang tanpa "dalemen" [red: celasa dalam/CD]. Alasannya katanya agar aliran darah di daerah lipatan paha/selangkangan agar lancar tidak kecepit tepian CD sehingga lancar gerakan aliran darah dari ujung rambut sampai ke ujung kaki....hehehe...bisa juga ya ....secara ilmiah memang jika ada sumbatan aliran darah akan menyebabkan  nyeri, supplay oksigen/nutrisi ke sel bisa terganggu.

Kalau gitu waktu naik motor pakailah pakain celana yang longgar/sarung/celana kolor...hehehe......
Nah kayaknya terbukti lho tips aneh ini waktu mudik nyopir sendiri....hehehe...pantat tidak panas daerah tekukan paha/selangkangan juga yang biasanya kecepit CDjadi enak ...hehehe....weleh...weleh...

Sabtu, 25 Juli 2015

Mudik Tahun ini 2015 Catatan Rute-Kuliner khas-dsb-Lentog Tanjung-Soto Kudus-Soto Semarang

Mudik tahun ini agak panjang rutenya karena harus ke Solo dahulu jemput anak perempuan yang hari sebelumnya   H-10 ikut Budenya ke Solo. Berangkat dari Purwokerto H-1 jam 5:00 WIB lewat jalur umum PWT-KRANYAR-GOMBONG-KEBUMEN-PWRJ-YOGYA-SOLO Alhamdulillah lancar normal lewat jalur selatan dekat pantai untuk jalur Kr.Anyar- Jogja.

Armada yang dipakai biasa kelas Onta New Avanza 2014 Akhir, lumayan irit, kisaran BBM 3 strip x 5.5 ltr [red: kapasitas bensin 45 lt ada 8 strip indikator, jadi 1 strip = 5.625 lt] ya kisaran 16 ltr untuk Pwt-Solo.
Sholat Idul Fitri di Pelataran lapangan tennis Rumah dinas BI Solo lancar. Hari H siang kisaran jam 9 melanjutkan rute mudik ke Demak-Kudus lewat Boyolali-Ampel-Bawen (Tol)-Semarang dan Demak-Kudus. Lumayan cepat dan lancar lalulintasnya. 

Nah nyinggung kuliner di Kudus di sana ada Soto Kudus dan Lentog Tanjung. Soto Kudus khas rasanya banyak rasa rempah-rempah dengan daging Kerbaunya. Kalau Lentog Tanjung sebenarnya makan sederhana yang cukup simple hanya lontong dan sayur kuah tewel plus tahu dan tempenye dalam satu sayur. Tetapi banyak juga yang antri hanya untuk mencicipi makanan khas Kudus terutama di daerah Tanjung ini.

Untuk masalah per-soto-an aku, anak & istriku semua setuju dan cocok dengan Soto Semarang dan kuahnya agak bening dan tidak terasa berat di rempah rempahnya jadi terasa seger Tambahan khas soto Semarang adalah sate kerang. Soto Semarang ini cukup mudah ditemukan di Kudus di daerah dekat DPRD Kudus. 
Lentog Tanjung

Sentra Lentog Tanjung

Soto Semarang
Soto Kudus


Soto Semarang

Soto Semarang plus Sate Kerang
Lentog Tanjung