Medio Nov 2015 berkesembatan melintas ke Entikong masuk ke Serawak, Kuching, Malaysia. Kunjungan ke Pontianak dimanfaatkan untuk menginjakkan kaki ke negeri seberang (kunjungan ke Universitas Negeri Sarawak /UNIMUS, Serawak Energy), melalui Pontianak.
Pontioanak termasuk kota yang lumayan besar dengan kondis kota sedang tidak terlalu padat, cocok. Iklim saat itupun bersahabat, dengan makanan malam di pinggir jalan harus waspada karena di sini banyak komunitas Dayak, Tionghoha, dan Melayu, jadi makanan umum terpampang jenis halal-haram yang yang dapat Anda pilih, karena tertulis jelas yang mengandung babi akan ditulis Babi jadi dapat memilih yang halal bagi muslim. Untuk oleh oleh jajan dan pernak pernik sovenir, batik silahkan ke jalan Pattimura.
Acara utama adalah pertemuan FORTEI, kali ini membicarakan peran program studi teknik elektro dalam mempersiapkan sejak sekarang untuk kebutuhan nasional listrik dalam negeri sebesar 35.000 MW yang sudah dihitung oleh DEN. Target dalam 5 tahun sejak sekarang harus terpenuhi untuk mengdongkrak pertumbuhan ekonomi Nasional. Kebutuhan energi listrik 35 GW ini sebagai pembanding saat kerkunjung ke Kuching, Serawak Energy ternyata sebenarnya kebutuhan Indonesia masih jauh harusnya lebih besar lagi dari 35 GWkarena Serawak Energi untuk mensuplay listrik se wilayah Serawak bahkan sebagian dijual untuk mensuplay kebutuhan listrik di Indonesia perbatasan, Entikong dan Kalimantan Barat/Pontianak saja sudah mengarah ke 24 GW dan sudah tercapai kisaran 50% negeri bagian Malaysia Serawak ini di untungkan kondisi wilayah tersedia banyak air melimpah dengan head yang cocok untuk dibuat PLTA, dibandingkan di kalimantan Barat yang juga banyak air melimpah tetapi kurang mendukung untuk dibuat PLTA karena head yang kurang laya.
Di bulan November 2015 ini juga sempat kedatangan saudara sedangg survey untuk pengerjaan proyek Geothermal Listrik di daerah Baturraden Purwokerto.
I'm on the left |
0 komentar:
Posting Komentar